This was the 3^rd time we did camping at Sukamantri camping ground this year. This time we brought a college friend with his family, who have never been in camping before. An important message I got previously from him; the camping must be successful to secure the family’s interest in camping in the future. Otherwise, they won’t go camping anymore & his effort will fail. He realizes an escalating problem to his family that his two kids are addicted in playing gadgets & spending weekend time in shopping malls. Doing outdoor activities in the nature seems don’t attract them. Well I said, this is a common family problem today where gadgets are affordable, shopping malls are convenient & lack of information regarding good camping locations. After all, so many people still think that camping is a complicated & miserable activity. Hahaha… not anymore my friend. Now, we can do camping much easier, less complicated & much more convenient & relaxing. The key word is: preparation.

Ini kali ketiga kami camping di Sukamantri di tahun ini. Kali ini, kami membawa tiga keluarga yang belum pernah camping sebelumnya, termasuk keluarga kawan kuliah dulu. Kawan ini berpesan supaya acara campingnya sukses agar keluarganya tidak kapok & mau camping lagi di lain waktu. Kalau gagal, maka tidak akan ada lagi acara camping keluarga. Beliau menyadari ada problem yang akan terus bertambah besar di dalam keluarganya yaitu kedua anaknya sudah adiktif ke gajet & maunya hanya bermain ke mal di akhir pekan. Beraktivitas di luar & berinteraksi dengan alam sepertinya tidak menarik minat mereka. Komentar saya, ini sudah menjadi masalah umum di banyak keluarga karena gajet sudah gampang didapat, mal-mal telah menjadi tempat yang nyaman untuk dikunjungi & kurang informasi tentang tempat camping yang bagus. Juga, masih banyak orang yang menilai bahwa camping adalah aktivitas yang menyusahkan & malahan membawa derita. Hahaha… tidak lagi Bro. Sekarang, kita dapat melakukan aktivitas camping dengan jauh lebih mudah, tidak menyusahkan, lebih nyaman & membuat kita rileks. Kata kuncinya adalah: persiapan.

Below are five tips that I did to overcome the challenges & to ensure the camping trip was successful:
Berikut lima tips untuk mengatasi tantangan tersebut & untuk memastikan acara campingnya sukses:

First of all, we use a tool to help; that is a Campervan. We make camping become a convenient thing to do. A campervan provides you a more convenient & softer mattress. It insulates you better against the cold night air. It protects you more from the environment. It gives you more security while you sleep. Bottom line, we can sleep much better inside a campervan than a tent.

Pertama-tama; gunakanlah alat bantu, yaitu: Campervan. Kita membuat camping menjadi aktivitas yang nyaman. Campervan menyediakan alas tidur yang lebih empuk & nyaman. Campervan bisa menjaga suhu ruangan lebih hangat di waktu malam. Di dalam campervan, kita akan lebih terlindungi dari lingkungan luar & juga lebih aman. Singkatnya, tidur di campervan akan lebih nyaman daripada tidur di dalam tenda.

The campervan also provides you with basic facilities we need during camping. Nowadays cooking is much simpler than the old days. Thanks to the portable gas stoves using a butane gas canister. It’s easy to operate & the gas canister is relatively cheap & easy to get. The fire is clean & hot. It won’t leave dark carbon ash mark on the bottom of your cooking ware which hard to wash. The portable stove means you can cook basically anywhere you like to. During a regular day, most of people like to cook outside, but when it rains, then you can cook inside the campervan.

Campervan menyediakan fasilitas-fasilitas basik yang diperlukan saat bercamping. Dewasa ini kegiatan memasak menjadi jauh lebih mudah dibanding dulu. Ini berkat kompor gas portabel menggunakan tabung gas butana. Pengoperasiannya mudah, tabung gasnya mudah diperoleh & relatif murah harganya. Apinya bersih, panas & tidak akan meninggalkan jelaga hitam di alas alat masak. Karena portabel, kompornya dapat digunakan untuk memasak di mana saja. Umumnya orang akan memasak di luar, tetapi ketika hujan, memasak dapat dilakukan di dalam campervan.  

The campervan has a water tap with running clean water. You can wash your hands with soap before you eat. You can brush your teeth conveniently at night before you sleep. You can wash your eating utensils & cooking ware without having to walk a few hundred meters to the nearest water source to do it.

Di dalam campervan juga terdapat washtafel dengan kran air. Washtafel in dapat digunakan untuk mencuci tangan, pakai sabun, sebelum makan atau untuk menyikat gigi di waktu malam sebelum tidur dengan lebih nyaman. Washtafel juga dapat digunakan untuk mencuci piring, tanpa harus jalan kaki jauh ke tempat air.

There is a refrigerator inside, in case you want to keep your food cold. Anyhow, we don’t use it often on site since usually the air is cold enough & we don’t need to keep the raw food overnight.

Sebuah kulkas terdapat di dalam campervan. Kulkas ini dapat digunakan untuk menyimpan makanan. Umumnya kulkas ini tidak begitu diperlukan karena udara di tempat camping biasanya sudah dingin & tidak diperlukan untuk menyimpan makanan semalam.

During camping, you really want to minimize to use the gadget, but cell phones have to be ready at anytime. The campervan provides a 220V AC power when the cell phone needs recharging. Thanks to its inverter.

Selama camping, usahakan untuk mengurangi menggunakan gajet walau ponsel tetap harus aktif. Campervan menyediakan suplai listrik AC 220V melalui alat inverter yang dapat digunakan untuk mengisi ulang batere ponsel.

There is plenty of room inside & outside a campervan which means you have more liberty to bring more cargo; chairs, tables, bags, food, water, etc. These cargo can help your camping become more convenient.

Ruangan di dalam campervan cukup luas yang membuat kita dapat lebih leluasa membawa berbagai jenis barang; kursi, meja, makanan, minuman, dsb. Barang-barang inilah yang juga dapat membantu camping kita menjadi lebih nyaman.

So here we are; camping with three families who were about to experient camping for the very first time. One family has 5 members, including three kids; one is an early teenager & two below ten. The 2^nd family has two teenager kids. The 3^rd; only the mother & her early teenager son. Another friend, this one is experienced in camping, brought his below ten son & his 2 years old daughter. On top of that, they were two drivers & a campervan driver. I brought two campervans. According to my calculation, they were 17 people total.

Jadi sampailah kami di lokasi camping bersama-sama tiga keluarga yang belum pernah camping. Salah satu keluarga beranggota lima orang, termasuk satu ABG & dua anak-anak di bawah 10 tahun. Keluarga kedua terdiri dari tiga orang termasuk dua ABG. Keluarga ketiga; hanya ibunya & ABG cowok. Kawan kuliah lainnya, yang ini sudah cukup pengalaman camping, membawa dua anak termasuk yang masih usia 2 tahun. Disamping itu, ada dua driver & satu driver campervan. Saya membawa dua campervan. Menurut perhitungan, semuanya total ada 17 orang di rombongan.

Second; to accommodate these people, I had to rent three tents plus two of my own tents. Two more tents were brought individually. This was part of the preparation. I had to find out how many people would go in more details; adults, boys, girls & drivers.

Kedua; untuk mengakomodasi semuanya, saya harus menyewa tiga tenda tambahan di samping dua tenda yang saya bawa sendiri. Dua tenda lainnya di bawa masing-masing keluarga. Ini adalah bagian dari persiapan. Saya harus mengetahui dengan pasti berapa orang yang ikut dengan lebih detil: dewasa, anak-anak, cowok atau cewek & driver.

Third; get a best spot on the camping ground. At Sukamantri, the area which we can bring in our campervans is very limited, unless you drive a 4×4 car. We wanted the campervans to get inside the camping ground. At that time, I also knew that during a long weekend, the camping ground would be crowded normally (I was right). Therefore I left Jakarta very early, earlier than common people. Also to avoid traffic jam in Bogor. The result was paid-off. We got the best camping spot; near the parking lot & accessible for the campervans. Only 10 minutes later after we got there, a group of camper arrived. Their camping location was a bit further, far from the parking lot & accessible only to high ground-clearance vehicles. If we were late only for 10 minutes, it would have been an opposite story.

Ketiga; dapatkan posisi terbaik di camping ground. Di Sukamantri, tempat di mana mobil dapat masuk ke area camping sangatlah terbatas, kecuali kendaraannya 4×4. Campervan kami harus bisa masuk ke area camping. Pada waktu itu, saya pun menyadari bahwa di akhir pekan yang panjang, tempat camping akan sangat padat (ternyata saya betul). Maka sayapun meninggalkan Jakarta lebih pagi. Ini pun juga untuk menghindari kemacetan lalu lintas di Bogor. Hal ini membuahkan hasil. Kami mendapatkan posisi yang sangat bagus, mungkin yang terbaik; dekat dengan tempat parkir mobil & kedua campervan dapat masuk. Hanya 10menit berselang, ada grup orang lain yang tiba. Mereka hanya dapat mengambil tempat yang lebih jauh & hanya dapat dimasukin kendaraan yang tinggi. Kalau saja kami terlambat tiba di lokasi hanya 10 menit, ceritanya akan berbeda.

Fourth; bring plenty of food. Most of children can be calmed down with food. At least 50% of the time we spend on camping is cooking & eating. No matter how taste the food is, eating at camping ground always tastes better. This is actually pretty danger for our diets. Hahaha…

Keempat; bawalah banyak makanan. Umumnya anak-anak akan lebih tenang kalau perut tak lapar. 50% dari waktu kita di camping adalah memasak & makan. Di lokasi camping, biasanya semua makanan akan berasa enak. Sebetulnya ini cukup berbahaya kalau kita sedang diet makan. Hahaha…

Fifth; arrange some activities to avoid boredom. For example, we did hiking to a nearby water fall, led by a local guide. At night, we set up a bonfire; something always be demanded by kids.

Kelima; usahakan berbagai macam aktivitas untuk mencegah kebosanan. Contohnya, kami berhiking ke lokasi air terjun terdekat, dipimpin seorang guide lokal. Di waktu malam, kami menyalakan api ungun; sesuatu yang pasti dicari anak-anak & tanpanya acara camping akan menjadi hambar.

That was during a long weekend before the independence-day holiday. Sukamantri camping ground was unusually very crowded. The night was noisy, not a calm night. It had not been raining for a few months. Running spring water was little & bathrooms were almost empty of water. Nevertheless, we managed to have a pleasant camping experience, especially for these rookies. They are keen to do more camping next time, with campervans, of course.

Acara camping kami diadakan di akhir pekan yang panjang sebelum hari Kemerdekaan 17 Agustus. Tidak seperti biasanya, Sukamantri menjadi tempat yang sangat ramai di waktu itu. Malam hari ramai & berisik oleh aktivitas orang-orang yang camping. Waktu itu juga sudah tidak turun hujan selama beberapa bulan. Suplai air ke tempat-tempat mandi sangat kecil & bak-bak mandi sudah hampir kosong. Walaupun begitu, secara umum kami berhasil memberikan pengalaman camping yang berkesan positif kepada para nubies. Mereka tertarik untuk acara camping di lain waktu, tentu saja dengan campervan.

Note: rental tents were from senocamping.blogspot.com.
Catatan: tenda beserta isinya disewa dari senocamping.blogspot.com

If you are interested to rent these VW Campervan, please call +62 813 1031 4210 for inquiry.
Jika Anda berminat menyewa VW Campervan ini, mohon telepon kami di nomor +62 813 1031 4210.